Home » Archives for Oktober 2012
LinkedIn adalah salah satu jejaring sosial yang lebih dekat dengan dunia profesional dan karir. Namun kenyataannya, kebanyakan pencari kerja lebih memilih Facebook untuk dijadikan 'ladang berburu', ungkap sebuah survey.
Survey yang dilakukan oleh Jobvite ini menunjukkan bahwa 52 persen pencari kerja menggunakan Facebook untuk mencari pekerjaan. Hasil tersebut didapatkan melalui pengamatan terhadap 2.000 orang dewasa di Amerika Serikat.
Sementara itu, LinkedIn digunakan oleh 38 persen pencari kerja. Jejaring sosial lainnya, yaitu Twitter, mendapatkan kepercayaan dari 34 persen pencari kerja.
LinkedIn memang menyiapkan tempat bagi para penggunanya untuk membuat resume formal yang bisa digunakan oleh perusahaan pencari kerja. Namun, tampaknya hal ini juga bisa dilakukan oleh Facebook.
Sejak tahun lalu, seperempat pengguna Facebook mulai memasukkan data profesional pada profil Facebook mereka. Uniknya, diketahui bahwa satu dari lima pencari kerja mengaku berhasil menemukan pekerjaan mereka setelah mencari via Facebook.
[kun]
Apabila sebelum ini, YouTube membuat
ranking sebuah video berdasarkan click view, kali ini situs video
streaming satu ini mengubah perhitungan tersebut dengan membuat ranking
berdasarkan berapa lama sebuah video ditonton.
Memang agak ribet apabila dipikirkan secara mendalam, namun YouTube menerapkan cara pengukuran baru untuk memberikan ranking berdasarkan lama waktu video ditonton oleh penggunanya. Dalam salah satu blog resminya, YouTube Creator Blogspot (12/10), pemberlakuan ini salah satunya bertujuan untuk mengembangkan YouTube Analytics.
Memang peraturan baru ini cukup beralasan karena terkadang beberapa pengguna YouTube meninggalkan satu video yang belum sampai habis dia tonton. Dengan munculnya aturan ranking baru ini, maka YouTube serta pencipta video dapat menganalisa kualitas video yang disajikan. Jika video yang disajikan ditonton sampai selesai, maka dapat dipastikan video tersebut memang layak tonton dan berkualitas.
Untuk membantu pencipta video menganalisa hasil karyanya, sejak tanggal 11 Oktober lalu, YouTube telah merilis fitur baru bernama Time Watch di YouTube Analytics. Selain itu, terdapat beberapa fitur lain lagi seperti Estimated minutes watched, Views, Compare metric dan Annotations.
Memang agak ribet apabila dipikirkan secara mendalam, namun YouTube menerapkan cara pengukuran baru untuk memberikan ranking berdasarkan lama waktu video ditonton oleh penggunanya. Dalam salah satu blog resminya, YouTube Creator Blogspot (12/10), pemberlakuan ini salah satunya bertujuan untuk mengembangkan YouTube Analytics.
Memang peraturan baru ini cukup beralasan karena terkadang beberapa pengguna YouTube meninggalkan satu video yang belum sampai habis dia tonton. Dengan munculnya aturan ranking baru ini, maka YouTube serta pencipta video dapat menganalisa kualitas video yang disajikan. Jika video yang disajikan ditonton sampai selesai, maka dapat dipastikan video tersebut memang layak tonton dan berkualitas.
Untuk membantu pencipta video menganalisa hasil karyanya, sejak tanggal 11 Oktober lalu, YouTube telah merilis fitur baru bernama Time Watch di YouTube Analytics. Selain itu, terdapat beberapa fitur lain lagi seperti Estimated minutes watched, Views, Compare metric dan Annotations.
[das]


